Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

368 Orang di Italia Meninggal Akibat Covid-19 dalam 24 Jam! Total Korban 1.809

368 Orang di Italia Meninggal Akibat Covid-19 dalam 24 Jam! Total Korban 1.809 Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

Dream - Italia malaporkan kasus kematian terbaru akibat wabah virus corona, Covid-19, pada hari Minggu, 15 Maret 2020. Pada hari Minggu kemarin, sebanyak 368 orang di Negeri Pzza itu meninggal dunia akibat Covid-19. Hanya dalam 24 jam!

Menurut laman Al Jazeeradengan tambahan itu, total warga yang meninggal karena positif Covid-19 di Italia mencapai 1.809 orang. Pada Minggu, total warga yang terinfeksi mencapai 24.747. Sebelumnya, di hari Sabtu, warga yang positif virus corona berada di angka 21.157.

Spanyol menjadi negara Eropa ke dua yang menerapkan penguncian nasional. Keputusan ini ditempuh, setelah muncul 2.000 kasus baru dan jumlah kematian yang dilaporkan berlipat ganda.

Sementara itu, Iran mengumumkan lebih dari 100 orang telah tewas dalam 24 jam terakhir. Dengan kasus pasien positif yang dikonfirmasi mendekati 14.000. Teheran mengatakan perjuangannya melawan virus corona sedang sangat terhambat oleh sanksi Amerika Serikat (AS).

Di Filipina, ibukota Manila telah ditutup. Sebanyak, 12 juta penduduknya diberitahu untuk menghindari perjalanan selama sebulan. Sekolah-sekolah di kota telah ditutup dan acara-acara besar dilarang.

Negara Paman Sam, AS, meningkatan tindakan penyaringan untuk orang-orang yang kembali dari Eropa. Kondisi ini telah menyebabkan kekacauan di bandara.

Potret Perjuangan Petugas Medis di Italia Lawan Virus Corona

Dream - Penyebaran virus corona baru, Covid-19, telah banyak berkurang di negara asalnya, China. Namun virus tersebut mulai banyak mewabah ke berbagai negara dan telah ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) sebagai pandemik global.

Pejabat WHO menyatakan virus corona baru telah menyebar ke 114 negara di dunia dan berisiko semakin menyebar luas.

Hingga kini angka kematian akibat virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China itu telah mencapai lebih dari 3000 orang. Namun angka kematian tersebut masih rendah dibandingkan jumlah pasien yang diketahui sembuh dari paparan tersebut.

Data John Hopkis mencatat 64.374 pasien terkonfirmasi positif virus corona baru telah dinyatakan sembuh. Kesembuhan mereka tak lepas dari perhatian dan pengorbanan yang diberikan tenaga medis seperti dokter dan perawat.    

Banyak kisah heroik juga mengharukan yang dialami tenaga medis ketika bekerja melayani pasien virus corona.

Salah satunya adalah perjuangan berat yang dirasakan oleh staf medis di Italia. Negara Pizza ini tengah menghadapi perjuangan berat karena menjadi negara terdampak terbesar kedua virus corona setelah China.

Luka di Wajah

Dilansir dari news.sky.com, seorang perawat muda salah satu rumah sakit di Italia, Alessia Bonari menceritakan perjuangannya merawat para pasien corona.

Ia berbagi foto yang menunjukan bekas luka di wajahnya karena penggunaan masker.

Corona

Lewat postingannya di instagram ia mengatakan bahwa dirinya sangat takut untuk berangkat bekerja setiap harinya.

"Saya takut karena masker mungkin tidak menempel dengan benar ke wajah, atau saya mungkin secara tidak sengaja menyentuh sarung tangan kotor, atau mungkin lensa tidak menutupi mata saya sepenuhnya dan ada sesuatu yang masuk. Saya lelah secara fisik karena alat pelindungnya sakit, jas lab membuat saya berkeringat dan begitu saya berpakaian saya tidak bisa lagi pergi ke kamar mandi atau minum selama enam jam. Saya lelah secara psikologis, seperti semua kolega saya yang telah berada dalam situasi yang sama selama berminggu-minggu, tetapi ini tidak akan menghentikan kami melakukan pekerjaan kami," tulisnya.

Tertidur

Foto seorang perawat lain bernama Elena Pagliarin juga banyak menjadi perbincangan. Fotonya itu bahkan disebut sebagai simbol perjuangan petugas medis melawan virus corona.

Elena terlihat tertidur di depan komputer dalam posisi duduk. Ia masih menggunakan pakaian medis bahkan masker yang melekat di wajahmya.

Corona

Elena bekerja di sebuah rumah sakit di Cremona. Tepatnya di utara Lombardy, wilayah yang paling parah dilanda corona di Italia.

Rekannya yang saat itu mengabadikan gambar, Francesca Mangiatordi, mengatakan kepada Nurse Times:

"Kami telah bekerja tanpa henti selama 10 jam. Aku memandangnya dan aku ingin memeluknya, tetapi aku lebih memilih untuk mengabadikan momen itu," ucap Francesca.

Pasien Balita Positif Corona di Indonesia Tertular dari Orang Tua

Dream - Juru Bicara Pemerintah untuk Pencegahan Virus Corona, Achmad Yurianto, mengatakan terdapat dua pasien positif virus corona baru, Covid-19, berusia di bawah lima tahun (Balita) dari 69 kasus baru.

Kedua pasien cilik itu berusia 3 tahun dan 2 tahun. Dua pasien tersebut diidentifikasi dengan Kasus-49 dan Kasus-54.

Yurianto mengatakan dua pasien cilik positif virus corona baru tersebut didapat dari hasil tracing atau pelacakan kontak. Keduanya tertular dari orangtua masing-masing.

" Umur 3 tahun, 2 tahun itu bagian dari tracing, orangtuanya yang sakit anaknya yang kena," ujar Yurianto, Jumat 13 Maret 2020.

Menurut Yurianto, dua pasien ini masuk dalam daftar kasus baru. Sehingga, jumlah kasus mengalami peningkatan dari sebelumnya 34 menjadi 69.

Dia juga mengatakan contact tracing penting dilakukan untuk dalam upaya mengantisipasi penyebaran virus corona. Lewat metode tersebut, identifikasi dapat dilakukan untuk selanjutnya menjalankan isolasi.

" (Supaya) tidak jadi sumber penyebaran di masyarakat," kata Yurianto.

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Lagi, Direktur WHO Peringatkan Seluruh Negara Harus Bersiap Hadapi Penyakit X

Lagi, Direktur WHO Peringatkan Seluruh Negara Harus Bersiap Hadapi Penyakit X

Penyakit X adalah virus “penampung” hipotetis yang belum terbentuk, namun para ilmuwan mengatakan penyakit ini bisa 20 kali lebih mematikan daripada COVID-19.

Baca Selengkapnya
Fakta-Fakta Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia

Fakta-Fakta Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia

Diketahui, varian JN.1 pertama kali dilaporkan di Indonesia pada bulan November lalu.

Baca Selengkapnya
Fakta-fakta Covid-19 Varian JN.1, Ciri Khasnya Lidah Pasien Lebih Putih

Fakta-fakta Covid-19 Varian JN.1, Ciri Khasnya Lidah Pasien Lebih Putih

Merebak di Amerika Serikat, Singapura, China, dan India, Covid-19 di Indonesia sudah ditemukan 41 kasus.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Virus 'Zombie' di Siberia Mencair, Ilmuwan Peringatkan Picu Pandemi Baru

Virus 'Zombie' di Siberia Mencair, Ilmuwan Peringatkan Picu Pandemi Baru

Virus kuno yang telah membeku di lapisan es Arktik itu suatu saat dapat mencair dan terlepas imbas pemanasan global dan memicu wabah penyakit besar.

Baca Selengkapnya
Kabar Terkini Ningsih Tinampi yang Pernah Terkenal karena Bisa Obati Pasien Covid-19

Kabar Terkini Ningsih Tinampi yang Pernah Terkenal karena Bisa Obati Pasien Covid-19

Yuk Intip kabar Terbaru Ningsih Tinampi yang dulu viral bisa obati pasien covid-19.

Baca Selengkapnya
Imunisasi Dasar Gratis untuk Anak Bertambah 3, Ini Daftarnya

Imunisasi Dasar Gratis untuk Anak Bertambah 3, Ini Daftarnya

Sebelumnya, anak-anak mendapatkan 11 jenis imunisasi gratis dan kini bertambah tiga, total menjadi 14 jenis.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Dibuat Keheranan oleh Pria yang Mendapat Vaksinasi Covid-19 Sebanyak 127 Kali Selama 2 Tahun Lebih

Ilmuwan Dibuat Keheranan oleh Pria yang Mendapat Vaksinasi Covid-19 Sebanyak 127 Kali Selama 2 Tahun Lebih

Jika dihitung harian, maka pria tersebut rata-rata mendapatkan empat dosis suntikan vaksin Covid-19 per hari.

Baca Selengkapnya
9 Cara Ampuh Atasi Gangguan Kecemasan

9 Cara Ampuh Atasi Gangguan Kecemasan

Beberapa orang mungkin mengalami gangguan kecemasan yang bisa semakin parah. Yuk, simak cara mengatasinya!

Baca Selengkapnya
Peringatan Darurat WHO: Virus yang Pertama Kali Muncul Tahun 1700an Ini Kembali Hantui Indonesia, Bisa Sebabkan Lumpuh Layu

Peringatan Darurat WHO: Virus yang Pertama Kali Muncul Tahun 1700an Ini Kembali Hantui Indonesia, Bisa Sebabkan Lumpuh Layu

WHO mengumumkan bahwa enam kasus baru pada pasien yang sudah vaksin telah ditemukan di Indonesia.

Baca Selengkapnya