Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Saudi Deklarasikan Wabah Covid-19 Sudah Terkendali

Saudi Deklarasikan Wabah Covid-19 Sudah Terkendali (Foto: Shutterstock.com)

Dream - Kementerian Kesehatan Arab Suadi mendeklarasikan kemenangan melawan Covid-19. Mereka mengklaim penyebaran kasus Covid-19 saat ini telah terkendali.

Saudi melaporkan kasus infeksi baru saat ini hanya berjumlah 139. Untuk pertama kalinya kasus baru muncul di bawah 150 sejak pandemi Covid-19 melanda Saudi.

Data sebaran harian Kemenkes Saudi juga menunjukkan hampir semua daerah kini merupakan zona aman. Sejak pekan lalu, hampir semua daerah Saudi hanya mencatatkan kasus harian di bawah 50.

"Kami berada di antara negara-negara dengan kontrol dan penurunan kasus yang nyata," ujar juru bicara Kemenkes Saudi, Mohammed Al Abd Al Aly.

Al Aly mengatakan pandemi yang kini lebih terkendali bisa terjadi berkat kepatuhan masyarakat menerapkan protokol kesehatan.

"Tidaklah mungkin tanpa koordinasi antara masyarakat dan otoritas yang berwenang dalam menghadapi pandemi ini guna memastikan setiap orang sehat dan aman," kata dia.

Bersiap Vaksinasi

Dalam beberapa hari ke depan, Saudi akan melaksanakan tahap pertama penyuntikan vaksin Pfizer-BioNTech untuk melawan Covid-19. Al Aly mengimbau setiap orang bersedia divaksin meski sudah sembuh dari Covid-19.

"Laporan dari seluruh dunia tentang vaksin menunjukkan pertanda baik," kata Al Aly.

Al Aly menegaskan vaksin sangat penting untuk menjamin keamanan dan kesehatan masyarakat. Dia menekankan semua orang perlu mendapatkan vaksin.

"Tidak ada penelitian yang dapat mengkonfirmasi atau menyangkal infeksi kedua setelah beberapa waktu berlalu dari diagnosis awal mereka," kata dia.

Lebih lanjut, Al Aly mengatakan pemeriksaan kesehatan untuk orang yang akan divaksin tidak diperlukan. Seseorang yang telah mendaftar untuk mendapatkan vaksin akan menjalani wawancara biasa mengenai kesehatan mereka, dikutip dari Arab News.

 


Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

Meski Sangat Bermanfaat, Vaksin Bukan Cara Satu-satunya Pencegahan Covid-19

Dream - Juru bicara vaksin Covid-19, dokter Reisa Broto Asmoro, mengingatkan masyarakat untuk semakin disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M. Dia mengatakan ada kecenderungan masyarakat mulai kendur dalam memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

"Ada kecenderungan penerapan 3M mulai kendur bahkan longgar, akhirnya banyak terjadi penambahan jumlah kasus, terutama sejak bulan November hingga pekan awal Desember," ujar Reisa dalam konferensi pers disiarkan channel YouTube FMB9ID_IKP.

Reisa meminta masyarakat tidak meremehkan penularan Covid-19 meski tingkat kesembuhan cukup tinggi. Ditambah lagi, vaksinasi harus dilakukan dengan diimbangi protokol kesehatan agar pandemi bisa dikendalikan.

"Vaksin memang sangat bermanfaat sebagai pelindung spesifik, tapi ingat vaksin bukan satu-satunya cara pencegahan," kata Reisa.

 

 

Masyarakat Adalah Baris Terdepan

Reisa mengungkapkan baris terdepan dapat penanganan Covid-19 tidak lain adalah masyarakat. Dengan menerapkan protokol 3M, penyebaran Covid-19 bisa ditangkal.

Lebih lanjut, Reisa mengatakan Pemerintah tetap berhati-hati dalam pelaksanaan vaksinasi. Vaksin Covid-19 baru akan digunakan setelah hasil akhir uji klinis tahap tiga keluar dan harus melalui pengujian Badan Pengawas Obat dan Makanan terlebih dulu.

"Sebagai tahap pertama vaksin akan diberikan kepada pekerja dengan risiko tinggi terhadap Covid-19, yaitu para tenaga kesehatan dan aparat yang membantu proses penelusuran, pengujian dan perawatan pasien Covid-19," ucap Reisa.


Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

Jadwal Vaksinasi Covid-19 Bergantung Hasil Uji Klinis, BPOM dan MUI

Dream - Sebanyak 1,2 juta vaksin Covid-19 Sinovac yang dipesan Pemerintah telah tiba. Tetapi, vaksin tersebut belum bisa digunakan untuk vaksinasi.

Juru bicara vaksin Covid-19, dokter Siti Nadia Tarmizi, mengatakan pihaknya belum dapat memberikan kepastian kapan vaksinasi dapat dijalankan.

Karena saat ini Pemerintah sedang menunggu hasil uji klinis tahap 3 serta proses di Badan Pengawas Obat dan Makanan serta Majelis Ulama Indonesia.

"Kita belum sampai tahap ke sana (vaksinasi) karena tergantung hasil uji klinis tahap tiga, persetujuan dari BPOM, dan kehalalan dari MUI," ujar Nadia dalam diskusi virtual bertajuk Setelah Vaksin Datang.

 

Bertahap

Menurut Nadia, jika proses di BPOM selesai akan keluar Emergency Use Authorization (EUA). Izin ini bergantung dari hasil uji klinis.

"Jadi kalau kita masih mengingat Kepala BPOM mengestimasi akhir Januari, tapi ini tergantung dari hasil uji klinis,"

Setelah UEA terbit, proses belum selesai. Proses selanjutnya berada di MUI.

"Jika sudah tepat, nantinya akan diteruskan ke BPOM dan MUI," kata dia.


Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tahun Ini Indonesia Berangkatkan 241 Ribu Jemaah Haji

Tahun Ini Indonesia Berangkatkan 241 Ribu Jemaah Haji

Selain kuota haji yang semakin banyak, terdapat peningkatan layanan haji lainnya.

Baca Selengkapnya
Fakta-Fakta Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia

Fakta-Fakta Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia

Diketahui, varian JN.1 pertama kali dilaporkan di Indonesia pada bulan November lalu.

Baca Selengkapnya
Lagi, Direktur WHO Peringatkan Seluruh Negara Harus Bersiap Hadapi Penyakit X

Lagi, Direktur WHO Peringatkan Seluruh Negara Harus Bersiap Hadapi Penyakit X

Penyakit X adalah virus “penampung” hipotetis yang belum terbentuk, namun para ilmuwan mengatakan penyakit ini bisa 20 kali lebih mematikan daripada COVID-19.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mulai Berbayar, Ini Daftar Harga Vaksin Covid-19 Tahun 2024

Mulai Berbayar, Ini Daftar Harga Vaksin Covid-19 Tahun 2024

Vaksin Covid-19 keempat mulai berbayar tahun ini. Masing-masing merek ditawarkan dengan harga berbeda.

Baca Selengkapnya
Arab Saudi Buka Toko Minuman Keras Pertama dalam 72 Tahun Terakhir, Ini Pendapat Ulama tentang Tanda Kiamat

Arab Saudi Buka Toko Minuman Keras Pertama dalam 72 Tahun Terakhir, Ini Pendapat Ulama tentang Tanda Kiamat

Arab Saudi akan membuka toko alkohol pertama di Kota Riyadh.

Baca Selengkapnya
Puasa Ramadan Terpanjang dan Terpendek di Berbagai Negara, Ini Penyebabnya

Puasa Ramadan Terpanjang dan Terpendek di Berbagai Negara, Ini Penyebabnya

Rata-rata lamanya durasi puasa antara 12-13 jam. Namun, ada negara yang bahkan berpuasa sampai 20 jam.

Baca Selengkapnya
Penampakan Kamar Tidur Nikita Willy dan Indra Priawan, Serasa Kosong Aslinya Bikin Melongo

Penampakan Kamar Tidur Nikita Willy dan Indra Priawan, Serasa Kosong Aslinya Bikin Melongo

Yuk intip kamar simpel tapi mewah ala Nikita Willy dan Indra Priawan

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Varian JN.1 Sedang Naik, Hindari 5 Tempat dengan Risiko Penularan Tertinggi

Kasus Covid-19 Varian JN.1 Sedang Naik, Hindari 5 Tempat dengan Risiko Penularan Tertinggi

Beberapa tempat memiliki jumlah virus lebih tinggi dibandingkan area lain. Kamu wajib meningkatkan daya tahan tubuh jika ingin mengunjunginya.

Baca Selengkapnya
Fakta-fakta Covid-19 Varian JN.1, Ciri Khasnya Lidah Pasien Lebih Putih

Fakta-fakta Covid-19 Varian JN.1, Ciri Khasnya Lidah Pasien Lebih Putih

Merebak di Amerika Serikat, Singapura, China, dan India, Covid-19 di Indonesia sudah ditemukan 41 kasus.

Baca Selengkapnya
Arab Saudi Serukan Semua Negara Setop Ekspor Senjata ke Israel

Arab Saudi Serukan Semua Negara Setop Ekspor Senjata ke Israel

Perdana Menteri Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) bicara soal menyelamatkan Palestina

Baca Selengkapnya