Waspada! Gelombang 4 Meter Berpotensi Terjadi 2 Hari ke Depan
Dream - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat waspada terhadap potensi terjadinya gelombang tinggi dalam dua hari ke depan. Potensi gelombang tinggi itu disebabkan pola sirkulasi massa udara Samudra Hindia barat Aceh.
Berdasarkan rilis yang diterima Dream, Kamis 7 Februari 2019, BMKG memprediksi kecepatan angin tertinggi berada di Laut Banda, Perairan Kepulauan Sermata, hingga Kepulauan Tanimbar. Kemudian, kecepatan angin tinggi juga terpantau di perairan selatan Kepulauan Aru, perairan Yos Sudarso, perairan Merauke, dan Laut Arafuru.
BMKG mengimbau para nelayan agar memperhatikan kecepatan angin. Bagi perahu nelayan mereka akan diterpa angin kecepatan lebih dari 15 knot dengan gelombang 1,25 meter.
Kecepatan angin yang akan mengenai kapal tongkang 16 knot dan potensi gelombang 1,5 meter. Untuk kapal ferry, kecepatan angin lebih dari 21 knot dengan gelombang di atas 2,5 meter.
Sementara untuk kapal kargo atau kapal pesiar, BMKG meminta waspada karena kecepatan angin mencapai lebih dari 27 knot dengan gelombang lebih dari 4 meter.
Masyarakat yang tinggal di sekitar pesisir pun diminta untuk berhati-hati dengan potensi datangnya gelombang tinggi.
Potensi Gelombang Tinggi 3 Hari ke Depan, Capai 6 Meter
Dream - Gelombang tinggi berpotensi masih terjadi beberapa kawasan perairan Indonesia. Masyarakat tinggal maupun beraktivitas di laut diminta untuk waspada.
Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat adanya potensi gelombang tinggi terhitung pada 21-24 Januari 2019. Tinggi gelombang mencapai 4-6 meter dan masuk kategori 'berbahaya'.
Dalam akun Instagram BMKG, @infobmkg, penyebab gelombang tinggi yaitu adanya tekanan rendah 1004 hPa di perairan timur Filipina, 1007 hPa di Laut Arafuru bagian barat dan Samudra Hindia Barat Daya Banten.
Kecepatan angin di wilayah utara Indonesia dari arah barat laut hingga timur laut sebesar 5-25 knot. Untuk Wilayah selatan Indonesia dari arah barat data-barat laut kecepatan angin berkisar 5-30 knot.
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi serta wilayah pelayaran padat seperti Laut Jawa agar tetap selalu waspada," demikian peringatan BMKG.
Peta Lokasi Gelombang Tinggi
Hembusan angin terkencang bakal terjadi di Perairan Enggano- Bengkulu, Laut Natuna Utara, Laut Jawa, Selat Makassar bagian selatan, dan Laut Flores.
Beberapa wilayah diprediksi terjadinya gelombang 4-6 meter sebagai berikut.
1. Laut Natuna Utara
2. Perairan barat Sulawesi Selatan,
3. Selat Makassar bagian selatan,
4. perairan Kepulauan Sabalana hingga kepulauan Selayar.
View this post on Instagram
Gelombang Tinggi Mengintai Indonesia 3 Hari ke Depan, Status Bahaya!
Dream - Ancaman gelombang tinggi masih belum menjauh dari Indonesia. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi gelombang tinggi antara 2.5-4 meter akan melanda sejumlah wilayah perairan Indonesia mulai 17 hingga 20 Januari 2019.
BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada karena potensi tinggi gelombangyang muncul dalam status berbahaya dan waspada.
Dalam rilis BMKG, potensi gelombang masuk status bahaya jika ketinggian yang muncul mencapai 2,50-4 meter. Sedangkan status waspada yaitu gelombang dengan tinggi 1,25-2,50 meter.
Berdasarkan pantauan BMKG, terdapat pola tekanan rendah di Samudra Hindia barat Mentawai dan di Samudra Hindia selatan NTT, membentuk palung tekanan rendah. Angin berembuh dari Barat ke utara dengan kecepatan bervariasi.
Ini 7 Lokasi Gelombang Tinggi
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Cina selatan, Laut Natuna Utara, Laut Jawa, Perairan barat Lampung, Selat Makassar bagian selatan, Perairan Kepulauan Selayar.
"Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di wilayah-wilayah tersebut," demikian keterangan tertulis BMKG.
BMKG mengimbau masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di sekitar area berpeluang terjadinya gelombang tinggi untuk selalu waspada. Juga kepada para pengguna moda transportasi laut.
Potensi gelombang tinggi dalam status berbahaya terjadi di wilayah berikut.
1. Perairan Barat Kep. Mentawai,
2. Perairan Bengkulu hingga P. Enggano,
3. Perairan Barat Lampung,
4. Samudera Hindia Barat Kepulauau Mentawai hingga Lampung,
5. Selat Sunda bagian Selatan,
6. Perairan Selatan Pulau Jawa hingga Pulau Sumbawa,
7. Selat Bali - Lombok - Alas bagian Selatan.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
7 Warna Petir dari Paling Umum Sampai Langka, Punya Makna Masing-masing
Banyak yang tak sadar bahwa petir sebenarnya muncul dalam berbagai macam warna. Yuk, simak penjelasan lengkapnya!
Baca SelengkapnyaNgeri! Tahan Bersin dengan Menutup Hidung dan Mulutnya, Tenggorokan Pria Ini Sobek 2 Milimeter
Saat ingin bersin, dia menahannya dengan menutup hidung dan mulutnya. Akibatnya, dia mengalami sobekan pada saluran napasnya.
Baca Selengkapnya4 Letusan Gunung Berapi Paling Dahsyat dan Mengerikan dalam Sejarah, Bikin Bumi Gelap Gulita dan Ciptakan Tsunami Puluhan Meter
Berikut ini 4 letusan gunung berapi paling dahsyat dan mengerikan dalam sejarah, Bumi jadi gelap selama 6 tahun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penampakan Rumah Ini Bikin Melongo, Dari Luar Bak Gubuk Kayu Lihat Isi Dalamnya Auto Terpana!
Dibalik kesederhanaan rumahnya itu terdapat keindahan yang luar biasa
Baca SelengkapnyaCewek Aktif Merapat! Intip Rahasia Tebarkan Wangi Sepanjang Hari, Bebas Bau Badan Mengganggu
Biarpun aktif seharian, tapi jangan sampai bau badan mengganggu!
Baca SelengkapnyaWaspadai 10 Arti Mimpi Disantet yang Menakutkan, Ternyata Ini Makna di Baliknya
Arti mimpi disantet seringkali menjadi bahan perbincangan karena dianggap memiliki makna dan petunjuk tersembunyi.
Baca SelengkapnyaDetik-detik Cak Imin Ditarik-tarik Pendukung sampai Sarungnya Hampir Melorot
Bahkan, sejumlah warga yang berkerumun terlihat terkejut sambil berteriak saat Cak Imin hampir terjatuh.
Baca SelengkapnyaHanya 11 Menit Berolahraga Setiap Hari Mampu Mencegah Risiko Kematian Dini!
Berolahraga selama 11 menit setiap harinya secara signifikan dapat mengurangi risiko kematian dini.
Baca Selengkapnya