Zoya Klaim Temukan Proses Pencucian Kain Tak Halal

"Alhamdulillah kini sudah ada kerudung bersertifikasi halal. Kita ambil positifnya jangan zu'udzonnya," kata Brand Ambassador Zoya, Lula Kamal.

Dream - PT Shafco yang menaungi Zoya dan Mezora melayangkan permintaan maaf karena telah memicu keresahan masyarakat akibat promosi kerudung halalnya. Creative Marketing PT Shafco, Sigit Endroyo bahkan sempat terkejut dengan reaksi publik terhadap promosi itu.

Sigit menegaskan, tindakan Zoya ini semata dilakukan untuk menjawab keraguan sekelompok pengunjung toko yang mempertanyakan kehalalan produk Zoya.

Menanggapi pertanyaan pelanggan tersebut, perusahaan pun meminta rekanan mereka, PT Central Georgette Nusantara (CGN) untuk mendapat pengakuan halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat terhadap ain yang mereka produksi.

" Setelah setahun kami behasil mendapat sertifikat dari MUI yang mengatakan bahan baku halal," ungkap Sigit saat dijumpai di Hotel Intercontinental Bandung, Selasa, 9 Febuari 2016.

Berawal dari pertanyaan pelanggan itulah, tim kreatif melalukan beberapa riset dari internet. Bahkan melalui sebuah website, mereka mengklaim telah menemukan tata cara produksi kain yang tidak sesuai dengan syariat Islam.

" Jadi kami tidak pernah menemukan langsung di pabrik, karena tidak boleh masuk. Tapi kami membaca di halal.com kalau ada proses pencucian kain yang tidak halal," lanjut Sigit.

Lula Kamal selaku Brand Ambasador Zoya mengaku reaksi publik terhadap promosi Zoya sangat wajar jika menjadi viral di lini masa Indonesia. Hal ini dikarenakan Zoya membuat sesuatu yang baru.

Apalagi, sebelumnya belum ada produsen pakaian dan hijab yang mengeluarkan sertifikat halal.

" Alhamdulillah kini sudah ada kerudung bersertifikasi halal. Kita ambil positifnya jangan su'udzonnya. Yang lain bukan berarti tidak halal. Kami tidak mengklaim produk lain haram," imbuh Lula.