Video Kak Seto Lincah di Usia 70, Warganet Penasaran Rahasianya

Dia memamerkan kekuatan fisiknya dengan jumping jacks sebanyak empat kali dan side kick dengan kaki kanan dan kiri secara bergantian. “ Setelah ini, kira-kira tantangan apa lagi ya? Ada yang mau memberikan ide di kolom komentar?” tanyanya pada netizen.

Sebenarnya ini bukan kali pertama, beliau menunjukkan kondisi tubuhnya yang fit melalui media sosial. Kak Seto kerap mengunggah video sedang mempratikkan melompat dari ketinggian, berlatih keseimbangan, dan gerakan memutar.

Sejumlah gerakan fisik yang berhasil dilakukan termasuk sulit, terutama untuk usia Kak Seto yang sudah memasuki kategori lansia (lanjut usia). Kemampuan Kak Seto tentunya layak untuk diapresiasi, sekaligus dijadikan inspirasi untuk menjaga tubuh agar tetap sehat.

Komentar Warganet

Beragam komentar pun bermunculan menanggapi video olahraga Kak Seto. Banyak yang penasaran rahasia psikolog ini tetap bugar di usia senja.

“ Kak Seto selalu sehat dan energik, rahasianya apa Kak Seto?” tanya salah satu netizen di kolom komentar. Tak membutuhkan waktu yang lama, Kak Seto langsung menjawab bahwa prinsipnya adalah selalu gembira.

“ Kak Seto, tipsnya agar awet bugas seperti itu gimana? Makannya gimana? Bagikan dong,” tanya netizen lainnya ikut penasaran.

“ Makanan favorit saya buah-buahan, sayur, dan tempe,” jawab Kak Seto yang diakhiri emoticon senyum.

Semoga Sahabat Dream juga tetap memiliki kondisi tubuh yang sehat dan bugar pada masa tua. Kuncinya konsumsi makanan yang bergizi, rajin berolahraga, dan memiliki hati yang gembira!

Laporan: Angela Irena Mihardja

Jenis Olahraga Ini Bisa Bantu Turunkan Level Stres, Coba Yuk!

Dream – Kondisi yang serba tak pasti saat pandemi seperti sekarang bukan hanya memicu masalah kesehatan fisik, tapi juga mental. Level stres sudah sangat tinggi dan jika tak terkontrol bisa menjadi depresi.

Sangat disarankan oleh para ahli kesehatan jiwa, meski kamu di rumah tetap lakukan olahraga rutin. Aktivitas fisik yang teratur akan membantu menjaga suasana hati lebih baik dan mengurangi level stres.

Olahraga merupakan aktifitas fisik yang menyenangkan. Selain untuk membuat badan sehat, olahraga juga bisa memperbaiki mood dan membantu regenerasi sel-sel otak lainnya. Tidak harus melakukan olahraga yang berat, ternyata olahraga ringan juga bisa membantu tubuhmu menjadi lebih baik.

David Muzina, MD, Direktur di Cleveland Clinic, mengungkap latihan fisik dapat menstimulasi saraf otak, dan menghasilkan energi yang dapat mencegah depresi.

" Olahraga bisa menghasilkan endorphin hormon yang dihasilkan saat orang merasa bahagia," ujarnya.

Lalu apa saja jenis olahraga yang bisa membantu meredakan stres? Berikut daftarnya.

1. Aerobik/ dance
Olahraga yang menyenangkan dengan latar musik seru bisa membantu memperbaiki mood. Melakukan aerobik atau dance minimal 20 menit, setiap hari akan sangat membantu mengurangi stres.

Aktivitas yang seru ini dikenal dengan sebutan runners high. Yaitu ngkapan saat orang merasa bahagia, karena mencapai olahraga yang menyenangkan dan menghasilkan keringat di tubuhnya.

2. Angkat beban
Untuk kamu yang suka angkat berat dan membentuk tubuh, cobalah jenis olahraga dengan beban. Membangun otot dengan cara mengangkat bebam secara berulang, membuat tubuh jadi lebih kuat. Ini juga akan merangsang endhorphin dalam tubuh.

3. Jalan kaki
Nah, ini dia olahraga yang cocok untuk kamu yang suka jalan-jalan keliling komplek. Kamu bisa jalan di pagi atau sore hari secara bergantian agar tidak merasa bosan.

Bisa juga mengitari rumahmu selama 15-30 menit setiap hati. Jalan kaki akan membuat perasaanmu menjadi lebih baik, dan membuat otot kakimu menjadi lebih lentur.

4. Yoga
Latihan pernapasan dan menenangkan pikiran dalam yoga juga cukup efektif mengurangi level stres. Tubuh menjadi rileks dan segar, bisa membantu mengurangi pikiran negatif dan membuat tidur lebih nyenyak.

" Yoga adalah obat anti depresi yang natural, efeknya dapat memperbaiki fleksibilitas tubuh dan membuat otot menjadi kuat, napas pun menjadi lebih ringan," ujar Norman E.Rosenthal, Md, seorang Profesor psikatri, di Georgetown University.

Laporan : Delfina Rahmadhani/ Sumber: Everyday Health