Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

GP Ansor Minta Maaf, Tapi Bukan untuk Pembakaran Bendera

GP Ansor Minta Maaf, Tapi Bukan untuk Pembakaran Bendera Yaqut Chalil Qoumas (Facebook Yaqut Chalil Qoumas )

Dream - Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Yaqut Chalil Qoumas, meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi terkait pembakaran bendera dengan tulisan kalimat Tauhid yang mereka yakini sebagai lambang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

"Saya Ketua Umum GP Ansor meminta maaf kepada seluruh masyarakat karena kader-kader kami yang ada di Garut ini menimbulkan kegaduhan, bukan pembakaran bendera HTI," kata Yaqut di kantor PP GP Ansor, Jakarta, Rabu 24 Oktober 2018.

Menurut pria yang karib disapa Gus Yaqut ini, bendera HTI itu memiliki tulisan yang berbeda dengan Panji Rasulullah SAW. "Tulisan Tauhid yang digunakan HTI ini khas, jika digunakan misalnya lafaz yang sama dengan bendera ISIS, meskipun itu lafaz Tauhid," ucap dia.

Yaqut menuturkan, HTI dalam setiap kegiatannya selalu mengibarkan bendera semacam itu. Mereka, tambah dia, bahkan sempat membentangkan bendera berukuran raksasa ketika menggelar kegiatan di Istora Senayan beberapa tahun lalu. "Di setiap kegiatan itu yang mereka kibarkan. Contohnya pada 2013 di Istora Senayan," ujar dia.

Saling Hormati Pendapat

Yaqut menyatakan menghormati pendapat Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan PP Muhammadiyah yang menyebut lambang itu adalah bendera Tauhid. Namun dia meminta semua pihak menghormati pandangan GP Ansor.

"Gini, ini soal persepsi, persepsi MUI, Muhammadiyah, itu bukan bendera HTI, kita hormati. Tetapi, sebaliknya tolong hormati pandangan kami kalau itu bendera HTI karena kita punya dasar kuat," kata Yaqut.

Menurut Yaqut, meskipun tidak ada tulisan HTI, bendera itu selalu ada dalam kegiatan organisasi yang sudah dilarang oleh negara tersebut. Ciri lainnya, ada perbedaan gaya tulisan antara bendera Rasulullah SAW dan HTI. "Ini bukan bendera Tauhid, itu bendera HTI," ucap dia.

Kasus ini, kata dia, hampir sama dengan organisasi Partai Komunis Indonesia (PKI). Meski tidak ada tulisan PKI, bendera bergambar palu arit itu merujuk pada organisasi komunis itu. "Saya tanya, kalau ada orang kibarkan bendera PKI bagaimana persepsinya? Sama saja, marah kan. Sama posisinya dengan HTI," ucap Yaqut.

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
GP Ansor Bubarkan Pengajian Ustaz Syafiq Riza Basalamah di Surabaya, Berakhir Ricuh

GP Ansor Bubarkan Pengajian Ustaz Syafiq Riza Basalamah di Surabaya, Berakhir Ricuh

GP Ansor Bubarkan Pengajian Ustaz Syafiq Riza Basalamah di Surabaya, Berakhir Ricuh

Baca Selengkapnya
Dicibir Gegara Bongkar Permasalahan Perceraian di Sosmed, Begini Pembelaan Mertua Tasya Kamila

Dicibir Gegara Bongkar Permasalahan Perceraian di Sosmed, Begini Pembelaan Mertua Tasya Kamila

Gugatan cerai yang dilayangkan Andi Bachtiar ditolak pihak pengadilan agama

Baca Selengkapnya
Permintaan Maaf Prabowo ke Anies dan Ganjar di Akhir Debat, Gibran Tundukkan Kepala

Permintaan Maaf Prabowo ke Anies dan Ganjar di Akhir Debat, Gibran Tundukkan Kepala

Gibran Rakabuming ikut menundukan kepala dan menyatukan tangan simbol permintaan maaf.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Minuman Anggur Berusia 5.000 Tahun Ditemukan Utuh di Makam Ratu Mesir Pertama

Minuman Anggur Berusia 5.000 Tahun Ditemukan Utuh di Makam Ratu Mesir Pertama

Temuan ini terjadi di makam Ratu Merneith di Abydos, Sohag.

Baca Selengkapnya
Ganjar Ungkap Persiapan Mahfud Jelang Debat Cawapres: 'Hebat lah'

Ganjar Ungkap Persiapan Mahfud Jelang Debat Cawapres: 'Hebat lah'

'Kemarin banyak sekali justru beliau yang minta, kasih masukan dong satu persatu".

Baca Selengkapnya
Persamaan Gibran dan Ganjar Pranowo dalam Urusan Cinta Dibongkar Istri

Persamaan Gibran dan Ganjar Pranowo dalam Urusan Cinta Dibongkar Istri

Mereka ternyata punya kemiripan dalam urusan cinta yang diungkap istri masing-masing, Siti Atikoh dan Selvi Ananda.

Baca Selengkapnya