Ahli Epidemologi: Indonesia Kolaps 2-4 Minggu Lagi Jika Covid-19 Tak Terkendali
Dream - Penanganan Covid-19 di Indonesia yang membutuhkan peran serta masyarakat dalam beberapa waktu ke depan diharapkan bisa makin diperketat. Upaya ini penting dilakukan karena terdapat potensi ancaman kolaps pada fasilitas kesehatan mengingat mulai terjadi lonjakan kasus Covid-19.
Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia, Masdalina Pane, mengatakan penambahan tempat tidur bukan solusi yang tepat mengantisipasi lonjakan Covid-19. Dia menilai pengawasan lebih ketat terhadap penerapan protokol kesehatan lebih diperlukan saat ini.
"Pengawasan di lapangan itu dibutuhkan untuk memantau apakah regulasi kita itu memang dilaksanakan dengan baik," ujar Masdalina, dalam diskusi virtual disiarkan kanal YouTube BNPB Indonesia.
Masdalina menekankan butuh langkah penanganan yang cepat dan tepat. Sebab, kata dia, potensi kolaps bisa terjadi dalam waktu dekat.
"Jika tak ada containment, tidak ada pengendalian yang tepat dan cepat, saya bisa katakan 2 minggu sampai 1 bulan lagi kita sudah akan kolaps," kata dia,
Pengawasan Ketat Penerapan Prokes di Hulu
Masdalina juga menyoroti langkah pembatasan yang dipilih Pemerintah. Dia menilai langkah tersebut tidak akan efektif jika protokol kesehatan tidak menjadi perhatian utama semua pihak.
Sinergisitas antara Pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan saat ini. Masing-masing pihak bisa menjalankan perannya semaksimal mungkin.
"Yang harus dilakukan adalah containment di hulu, jadi bagaimana caranya agar masyarakat itu tetap mematuhi protokol kesehatan tapi tracingnya kuat," kata dia.
Selanjutnya, Masdalina menyatakan sempat tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19 pasca-liburan panjang sebelum Idul Fitri akibat pelaksanaan tracing secara benar. Dia menilai ini bisa menjadi solusi dalam mengendalikan Covid-19 meski hasilnya tidak bisa langsung terlihat.
"Kita juga pernah mengalami libur panjang yang kasusnya tidak naik, artinya model-model seperti itu yang harus kita lakukan. Jadi pada saat ini mungkin pembatasan mobilitas bisa menjadi solusi tapi itu tidak bisa lama," ucap dia.
Anies Peringatkan Jakarta Akan Masuk Fase Genting Covid-19
Dream - Kasus Covid-19 di DKI Jakarta terus menunjukkan kenaikan cukup tinggi sehingga membuat banyak pihak khawatir.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, memeringatkan seluruh sektor untuk patuh pada aturan. Terutama disiplin dalam penerapan protokol kesehatan.
"Saya memperingatkan semua yang berkegiatan di DKI Jakarta, ekonomi, agama, budaya, wajib mematuhi aturan. Jika tidak, Jakarta akan memasuki fase genting," ujar Anies, dikutip dari Merdeka.com.
Anies menegaskan jika fase genting sampai terjadi, dia akan melakukan pengetatan ekstra. Dia juga meminta petugas lapangan terus mendisiplinkan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.
"Harap ini dilaksanakan sebaik-baiknya, jalankan dengan sepenuh hati, jalankan dengan komitmen tinggi," kata dia.
"Kita Lelah Tapi Virusnya Enggak Lelah"
Anies pun menyampaikan apresiasi kepada para petugas yang non-stop bekerja mengingatkan masyarakat. Dia juga memahami perjuangan melawan Covid-19 sangat panjang.
"Kita lelah tapi virusnya enggak lelah," ucap Anies.
Selanjutnya, Anies menyebut terjadi kenaikan kasus cukup tinggi. Dalam periode 6-13 Juni 2021, terdapat kenaikan kasus baru sebanyak 7 ribu.
"Kasus aktif naik dari 11.500 jadi 17.400, naik 50 persen dalam satu minggu," kata dia.
Jakarta Hadapi Gelombang Baru Covid-19
Selain itu, Anies tegas menyatakan tidak akan kompromi terhadap pelanggaran prokes. Sebab, dia menilai para pelanggar sudah tidak bertanggung jawab.
"Kita tidak akan kompromi terhadap pelanggar-pelanggar yang mengambil sikap tidak bertanggung jawab di masa pandemi ini," ucap dia.
Kondisi Ibu Kota saat ini mulai mengkhawatirkan. Anies menyebut Jakarta akan menghadapi gelombang baru Covid-19.
"Kita menghadapi gelombang baru peningkatan kasus Covid-19 setelah musim libur lebaran bulan lalu," terang Anies.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sering Terlelap Sampai Durasi Tidur Berlebih Akhir-Akhir Ini? Mungkin Ini Penyebabnya
Ternyata, tidur berlebihan dapat berhubungan dengan masalah kesehatan, baik fisik maupun mental. Berikut adalah beberapa penyebab tidur berlebih.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Varian JN.1 Sedang Naik, Hindari 5 Tempat dengan Risiko Penularan Tertinggi
Beberapa tempat memiliki jumlah virus lebih tinggi dibandingkan area lain. Kamu wajib meningkatkan daya tahan tubuh jika ingin mengunjunginya.
Baca SelengkapnyaIlmuwan Dibuat Keheranan oleh Pria yang Mendapat Vaksinasi Covid-19 Sebanyak 127 Kali Selama 2 Tahun Lebih
Jika dihitung harian, maka pria tersebut rata-rata mendapatkan empat dosis suntikan vaksin Covid-19 per hari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Fakta-Fakta Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia
Diketahui, varian JN.1 pertama kali dilaporkan di Indonesia pada bulan November lalu.
Baca SelengkapnyaSi Kecil Harus Digendong Biar Tidur Lelap? Coba Saran Dokter Anak
Anak sebenarnya harus dilatih dan dibiasakan untuk menenangkan diri jelang tidur atau ketika terbangun.
Baca SelengkapnyaFakta-fakta Vaksinasi Covid-19 yang Mulai Berbayar di 2024
Sempat gratis, vaksin keempat Covid-19 akan ditawarkan secara berbayar di tahun depan, kecuali untuk kelompok rentan.
Baca SelengkapnyaDress IT! 1 Cardigan Untuk Jadi 3 Style
Sahabat Dream, kalian bisa coba nih, Outfit dengan 1 cardigan bisa bikin 3 style loh. Udah hemat penampilan tetap oke.
Baca SelengkapnyaFakta-fakta Covid-19 Varian JN.1, Ciri Khasnya Lidah Pasien Lebih Putih
Merebak di Amerika Serikat, Singapura, China, dan India, Covid-19 di Indonesia sudah ditemukan 41 kasus.
Baca SelengkapnyaVaksin Covid-19 Gratis Mulai Dibatasi, Epidemiolog Angkat Bicara
Epidemiolog, Dicky Budiman, memberi pendapatnya soal kebijakan baru ini.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat, Naik Kereta Api Wajib Pakai Masker
PT KAI juga mengingatkan penumpang untuk menjaga kebersihan
Baca Selengkapnya