10 Perempuan Muslim Paling Fenomenal di 2014 (1)

1. Mariam Al-Mansouri

© Dream

Dream - Mansouri adalah seorang pilot pesawat tempur berkebangsaan Emirat. Menjadi terkenal setelah sukses menerbangkan F-16 untuk menggempur basis pertahanan kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Suriah pada September lalu.

Keberanian dan ketangguhan yang ditunjukkan Mansouri benar-benar telah mengubah pandangan tentang perempuan muslim dan Arab. (Ism)

2. Pejuang Perempuan Peshmerga

© Dream

Dream - Berita tentang ISIS telah menjadi headline di mana-mana tahun ini. Namun media internasional tertarik menyoroti para pejuang perempuan Kurdi yang dengan gagah berani mengangkat senjata untuk memerangi kelompok radikal tersebut. Mereka adalah para pejuang Peshmerga.

Mereka bergabung dengan tentara perempuan Suriah keturunan Kurdi untuk berjuang menghadapi ISIS.

" Untuk pertama kalinya pada 2014, perempuan Kurdi dipuji di media atas keberanian mereka menolak penjajahan ISIS atas tanah mereka," kata Ava Homa, dosen keturunan Kurdi-Iran di George Brown College, Toronto, Kanada. (Ism)

3. Oumaya Naji Al-Jabara

© Dream

Dream - Jabara adalah salah satu perempuan Irak yang ikut berperang di medan tempur untuk menghadapi ISIS di sebelah barat provinsi Salahuddin. Ibu dari 4 anak ini akhirnya tewas di tangan sniper ISIS.

Sebelum terjun ke medan perang, Jabara adalah perempuan menjabat sebagai penasihat Gubernur Provinsi Salahuddin. Dia juga dari suku terkemuka di Irak. Dan atas keberanian dan pengorbanannya itu, Jabara diberi gelar sheikha yang merupakan gelar kehormatan tertinggi di antara suku-suku di Irak. (Ism)

4. Maryam Mirzakhani

© Dream

Dream - Pada Agustus lalu, Mirzakhani, seorang sarjana matematika kelahiran Iran lulusan Harvard dan profesor di Stanford University di California, menjadi perempuan pertama yang memenangkan hadiah internasional bergengsi Fields Medal, atau lebih akrab disebut 'Hadiah Nobel' untuk bidang matematika.

" Ada dua gambaran perempuan Iran yang beredar di media internasional yang saling bertentangan: stereotip umum adalah bahwa perempuan tertindas, dilempari batu dan dibungkam - seperti Sakineh Ashtiani - dan yang satunya di mana perempuan kurang diberdayakan namun berpendidikan dan kuat, seperti Shirin Ebadi, pemenang Hadiah Nobel Perdamaian atau Maryam Mirzakhani, pemenang Hadiah Nobel Matematika," kata Ava Homa, dosen keturunan Kurdi-Iran di George Brown College, Toronto, Kanada. (Ism)

5. Sayeeda Warsi

© Dream

Dream - Warsi, menteri muslim pertama yang duduk di kabinet Inggris, menjadi berita utama ketika ia mengundurkan diri atas sikap tak meyakinkan London terhadap konflik Gaza pada bulan Agustus 2014. Saat itu dia mengatakan sikap London tak memberi perubahan sama sekali terkait status Israel dan nasib warga Gaza.

Lebih dari 2.200 orang, sebagian besar dari mereka warga Jalur Gaza, tewas ketika Israel melancarkan operasi militer yang disebut " Operation Protective Edge" pada awal Juli 2014. (Ism)

Bersambung....