Pesan Orang Indonesia Pertama yang Segera ke Luar Angkasa

Rizman terikat kontrak terbang hingga akhir 2016. Tetapi, hingga kini belum ada informasi kapan dia bisa memantau bumi dari luar atmosfir.

Dream - Setelah dinyatakan lolos semua tahapan seleksi AXE Apollo Space Academy (AASA), Rizman terikat kontrak terbang ke luar angkasa hingga akhir tahun 2016.

Rizman berencana membagikan pengalamannya kepada generasi muda Indonesia. Dia bermaksud memotivasi anak muda agar mau berusaha lebih serius.

" Konteks awalnya jadi astronot ingin mengukir sejarah sebagai orang pertama. Kemudian mendorong generasi muda agar jangan sampai kalah dengan negara tetangga yang sudah bisa kirim orang ke luar angkasa. Indonesia ini SDMnya mampu bersaing," tutur Rizman saat berbincang dengan Dream.co.id.

Beberapa lama setelah pengumuman, seharusnya Rizman bersama 22 finalis lain sudah bisa memantau bumi dari luar atmosfir.

Tetapi, hingga saat ini belum ada kepastian kapan penerbangan itu akan terjadi. Sehingga saat ini semua finalis tengah dalam situasi menunggu.

" Saya sudah menghubungi pihak penyelenggara di Indonesia, mereka juga tidak tahu. Katanya menunggu kabar dari pusat di Inggris," ujar Rizman saat dihubungi Dream.co.id, akhir pekan lalu.

Dia pun sempat menghubungi beberapa finalis dari negara lain yang sempat dikenalnya ketika menjalani tes di global space camp. Sebagian dari mereka memberikan jawaban yang sama.

" Saya tanya juga ke teman-teman dari negara lain. Jawaban mereka sama. Jadi, semuanya masih menunggu kabar dari Inggris," ungkap dia.

Rizman mengaku sempat mendapat sedikit penjelasan dari pihak penyelenggara. Menurut dia, alasan mengapa jadwal penerbangan itu tidak juga terbit lantaran pesawat yang akan mengangkut mereka masih dalam tahap pengembangan.

" Pesawatnya belum siap dan masih dalam pengembangan. Kalau dipaksakan bisa bahaya, ini menyangkut nyawa manusia," kata dia.

Meski demikian, Rizman mengaku bangga bisa lolos dalam kompetisi AASA. Pasalnya, tidak semua orang memiliki kesempatan terbang ke luar bumi.

" Kesempatan seperti ini jarang. Untuk menjadi astronot saja ada syaratnya seperti harus bisa terbang di ketinggian 103,8 kilometer di atas permukaan laut. Tidak gampang jadi astronot," ungkap Rizman. (Ism)