Dream - Mulai banyak orang yang sudah beralih ke gaya hidup sehat dengan mengurangi konsumsi gula. Untuk mengganti gula, sebagian orang menggunakan stevia sebagai campuran di makanan dan minuman.
Jika pernah diet atau memulai program penurunan berat badan, Sahabat Dream mungkin tidak asing dengan stevia. Stevia adalah pengganti gula alami nol kalori yang digadang-gadang rasanya lebih manis daripada gula.
Stevia berasal dari tanaman Stevia rebaudiana di Amerika Selatan, biasa dikenal juga sebagai rebaudioside A, reb-A, atau rebian. Kandungan zat steviol glikosida yang terdapat di tanaman ini kerap kali dijadikan pemanis untuk mengganti gula.
Stevia biasanya ditemukan di produk makanan seperti dessert, permen karet, yogurt, soft drink, hingga bahan campuran pembuat kue.
Food and Drugs Administration (FDA) Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat telah menetapkan status aman untuk stevia. Akan tetapi, daun stevia dan ekstrak stevia mentah tidak ditetapkan aman oleh FDA.
Pernah ada kekhawatiran bahwa stevia ini meningkatkan risiko kanker dan masalah reproduksi. Akan tetapi, setelah lebih dari 10 tahun stevia beredar di pasaran, tidak ada bukti konkret bahwa stevia menyebabkan penyakit tersebut.
Stevia sendiri bisa jadi alternatif pengganti gula terutama bagi mereka yang memiliki masalah gula darah tak terkontrol. Tentu saja penggunaannya sesuai kebutuhan dan tak berlebihan.
“Stevia bisa menjadi alternatif gula yang baik bagi pasien diabetes,” kata Leah Kaufman, ahli gizi bersertifikat asal Amerika Serikat.
Pada 2017, studi Nature Communications, yang dilakukan tim dari University of Leuven di Belgia menunjukkan kalau stevia ini merangsang pertumbuhan protein yang penting untuk pelepasan insulin yang mengatur gula darah setelah makan.
American Diabetes Association dan American Heart Association juga sama-sama sepakat bahwa stevia ini bermanfaat untuk penderita diabetes, dengan catatan bahwa penggunaannya tetap dikontrol dan tidak sambil mengonsumsi kalori berlebih. Kisaran asupan harian yang dapat diterima oleh tubuh yaitu tidak lebih dari 12 mg perhari.
" Stevia merupakan pengganti sukrosa karena tidak mengandung kalori berlebih. Mengganti gula dengan stevia bisa menguntungkan, namun tetap tidak menjamin penurunan berat badan,” kata Kaufman.
Rasa manis stevia tidak sama persis seperti gula. Rasa stevia cenderung lebih manis sehingga Sahabat Dream tidak perlu terlalu banyak menggunakan stevia sebagai pemanis makanan atau minuman.
Stevia biasanya dicampur dengan zat pembawa lain seperti eritritol atau dekstrosa yang berasal dari jagung.
Kaufman juga memperingatkan bahwa stevia yang biasa dibeli di toko biasanya dicampur oleh bahan lain. Bahan lain tersebut biasanya berupa gula alkohol yang bisa menyebabkan diare jika dikonsumsi secara berlebihan.
“Stevia yang dibeli di toko mungkin dicampur dengan Reb-A atau erythritol yang dapat menimbulkan efek negatif pada pencernaan dan menyebabkan masalah pencernaan bagi sebagian orang. Pastikan untuk membaca label sehingga tahu persis kandungan apa yang ada di dalam gula penggantimu,” katanya Kaufman.
Laporan Salma Rihhadatul Aisy/ Sumber: The Healthy
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik