Tahun Ini, Jam Puasa Terpanjang dalam 32 Tahun Terakhir

Reporter : Sandy Mahaputra
Rabu, 29 April 2015 07:07

Ilustrasi

Suhu selama bulan Ramadan akan berkisar antara 42 derajat Celcius.

Dream - Menurut pengamat di Sharjah Planetarium, jam puasa Ramadan tahun ini akan menjadi yang terpanjang dalam 32 tahun terakhir.

Ibrahim Al Jarwan dari Sharjah Planetarium mengatakan jam puasa untuk tahun ini diperkirakan sekitar 15 jam lebih 15 menit.

" Setiap tahun jam puasa selalu meningkat dari tahun sebelumnya. Hal ini akan berlanjut hingga Ramadan tahun 2018 saat jam puasa mulai berkurang secara bertahap," kata Al Jarwan kepada harian Al Roeya dikutip Emirates 24/7, Rabu 29 April 2015.

Ditambahkan Al Jarwan, suhu selama bulan Ramadan akan berkisar antara 42 derajat Celcius hingga 44 derajat Celcius tahun ini.

Suhu tersebut mungkin meningkat hingga menyentuh 50 derajat Celcius di wilayah padang pasir saat terjadi gelombang panas.

Suhu bulan Ramadan tahun ini akan naik setiap dua minggu sekali dan menyentuh 48 derajat Celcius dan 50 derajat Celcius untuk sehari atau dua hari.

Namun sebagian besar hari-hari dalam bulan Ramadan tahun ini suhunya sekitar 42-43 derajat Celcius.

Menurut perhitungan astronomi, jam puasa Bulan Suci tahun ini bervariasi, tergantung pada tanggal awal hari empat musim di wilayah Uni Emirat Arab. (Ism)

Tayangan TV Terbaik Selama Ramadan 2014

© Dream

Tiga Tayangan TV Terbaik Selama Ramadan

Dream - Tiga acara televisi yang tanyang selama bulan Ramadan dinyatakan sebagai program terbaik oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Ketiga program tersebut dinilai mendukung tayangan berspirit Ramadan, menunjang suasana khidmat, dan khusuk selama bulan puasa.

" Kami berniat memberikan apresiasi kepada tayangan televisi yang berkualitas dan mendukung suasana khidmat, khusuk selama bulan Ramadan,” kata Koordinator Bidang Isi Siaran KPI, S Rahmat M Arifin, dikutip Dream dari laman MUI.

Menurut dia, sejak tiga bulan menjelang Ramadan, KPI mengumpulkan semua lembaga penyiaran untuk membahas tayangan selama Ramadan. Sementara, selama bulan puasa, KPI bersama MUI melakukan pamantauan.

" Sebagai produk peradaban, media penyiaran berperan mendorong transformasi masyarakat menuju peradaban yang lebih baik," kata dia.

Rahmat mengatakan, penghargaan ini mempertautkan ‘missing link’ anggapan yang muncul di benak masyarakat, yang menganggap acara agama yang khusuk, santun, dan penuh hikmah, dianggap kering secara komersial. Oleh sebab itu dia berharap, dengan penghargaan ini, acara Ramadan ke depan akan lebih khusuk sepenuhnya.

" Ternyata secara bisnis menguntungkan, sehingga tanpa dikejar-kejar KPI dan disuruh-suruh MUI, dengan sendirinya akan membuat program acara yang baik dan santun, dan tentunya memberikan hikmah bagi kita semua," ujar Rahmat.

Berikut tiga program Ramadan terbaik dan sepuluh program yang mendapatkan apresiasi KPI dan MUI. Tiga program terbaik selama Ramadan:

Selengkapnya.. Tayangan Televisi Terbaik Saat Ramdan 2014. (Ism)

2 dari 3 halaman

Ketika `Sihir` Piala Dunia Ditaklukkan Tayangan Ramadan

© Dream

Ketika `Sihir` Piala Dunia Ditaklukkan Tayangan Ramadan

Dream - Euforia Piala Dunia ternyata tidak berhasil menyihir pemirsa Mesir untuk mengalihkan tontonan dari acara-acara Ramadan.

Selama bertahun-tahun, Ramadan menjadi waktu puncak bagi saluran satelit dalam menggaet pemirsa untuk menyaksikan tayangan bertema Ramadan. Tapi tahun ini, Piala Dunia 2014 muncul sebagai pesaing kuat untuk dua minggu pertama bulan Ramadan.

Sebelum Ramadan, banyak yang memperkirakan bahwa perhatian penonton akan terbagi dengan Piala Dunia, di mana pemirsa laki-laki menonton sepakbola dan penonton perempuan menyaksikan sinetron Ramadan.

Namun hingga berakhirnya Piala Dunia, beberapa pengamat yakin bahwa siaran turnamen sepakbola terbesar di dunia itu telah gagal menggeser perhatian pemirsa muslim Mesir dari tayangan Ramadan.

Penulis skenario dan kritikus Mesir, Magda Khairallah berpendapat, pertandingan Piala Dunia ternyata tidak mampu menggeser pemirsa untuk menyaksikan sinetron.

Selengkapnya.. Piala Dunia Ditaklukkan Ramadan. (Ism)

3 dari 3 halaman

Ramadan, Pemain Muslim, dan Piala Dunia

© Dream

Ramadan, Pemain Muslim, dan Piala Dunia

Dream - Jika timnya lolos ke babak 16 besar Piala Dunia FIFA, maka dipastikan pemain-pemain muslim bertanding pada bulan Ramadan. Sebab, fase ke dua turnamen empat tahunan itu akan dimulai pada 28 Juni, yang diperkirakan menjadi awal bulan Ramadan tahun ini.

Dilansir Daily Mail, Kamis 12 Juni 2014, kali ini menjadi Ramadan pertama yang jatuh saat pagelaran Piala Dunia, setelah perhelatan tahun 1986 di Meksiko. Kali ini, pertandingan pertama babak 16 besar itu diprediksi bakal bertepatan dengan hari pertama puasa Ramadan.

Bagi muslim yang sudah memenuhi syarat, wajib berpuasa saat Ramadan. Tidak makan dan minum mulai fajar hingga matahari terbenam. Tak terkecuali para pemain muslim yang membela tim nasional negara masing-masing.

Sejumlah bintang sepak bola muslim yang akan berlaga di Brasil itu antara lain Karim Benzema, Mamadou Sakho, Bacary Sagna, dan Moussa Sissoko, yang memperkuat Timnas Prancis.

Ada pula Yaya dan Kolo Toure, Gervinho, dan Cheick Tiote, yang memperkuat Ghana. Dari Jerman ada Mesut Ozil. Duo Belgia Marouane Fellaini dan Moussa Dembele, serta Edin Dzeko dari Bosnia dna lain sebagainya.

Selengkapnya.. Ramadan, Pemain Muslim, dan Piala Dunia. (Ism)