Ventilator Kreasi Dr Gauthier (Foto: Twitter @alandrummond)
Dream - Ventilator jadi barang yang sangat dibutuhkan rumah sakit di seluruh dunia dalam masa pandemi Covid-19. Alat mekanik ini berfungsi untuk membantu pasien Covid-19 yang mengalami pemburukan dan gagal napas.
Ventilator akan membantu pasien untuk bernapas. Sayangnya, jumlah ventilator sangat minim dibandingkan dengan jumlah pasien yang terus bertambah. Sebuah ide brilian muncul dari seorang dokter anastesi asal Kanada, Alain Gauthier.
Ia merupakan ahli anestesi di Rumah Sakit Distrik Perth Smiths Falls di Ontario, yang juga seorang PhD bidang Diaphragmatic Mechanics. Gauthier mengakali satu ventilator yang biasanya hanya bisa untuk satu pasien, jadi bisa dimanfaatkan untuk 9 pasien.
So in ten minutes the evil genius who is one of our GP anaesthetists (with a PhD in diaphragmatic mechanics) increased our rural hospitals ventilator capacity from one to nine!!! pic.twitter.com/yNmuCCDbWd
— alan drummond (@alandrummond2)March 17, 2020
Hal ini diketahui dari unggahan Alan Drummond, rekan kerja Gauthe di akun Twitternya @alandrummond2.
Alan menyebut rekannya adalah seorang 'evil genius', Menurut kantor berita CBC, ventilator yang diakali Gauthier hanya akan bekerja pada pasien yang memiliki kapasitas paru-paru yang sama.
Memang, ada syarat khusus untuk penggunaannya. Setidaknya, lebih banyak nyawa yang bisa diselamatkan dengan alat dadakan ini.
© CBC
(dr. Alain Gauthier/ Foto: CBC)
" Di titik ini, kita mungkin tidak memiliki pilihan lain. Pilihannya bisa jadi baik, kita membiarkan orang mati atau kita memberikan kesempatan kepada mereka," kata Gauthier kepada CBC News.
Gauthier muncul dengan ide itu setelah melihat video 2006 di YouTube. Dia mengatakan idenya telah dicoba sekali sebelumnya, tepatnya setelah kejadian penembakan massal di Las Vegas pada 2017.
Laporan Raissa Anjanique/ Sumber: UpWorthy
Dream - Seorang wanita berusia 90 tahun yang diketahui positif Covid-19 meninggal setelah menolak dipasang ventilator.
Alasannya membuat haru dokter dan netizen. Dia ingin ventilator itu diberikan kepada pasien Covid-19 yang lebih membutuhkan.
Suzanne Hoylaerts dirawat di rumah sakit dua minggu setelah dia mulai mengalami sesak napas dan kehilangan nafsu makan.
Wanita Belgia dari Binkom, Lubbeek, itu dites positif Covid-19. Dia pun ditempatkan di dalam ruang isolasi.
Namun kondisi kesehatan Suzanne semakin memburuk. Ketika dokter menyarankan dipasang ventilator, Suzanne menolak.
Dia bilang ke dokter, " Aku tidak mau memakai alat bantu pernapasan. Berikan itu kepada pasien yang lebih membutuhkan. Aku sudah cukup kenyang hidup di dunia."
Ternyata, dua hari kemudian, Suzanne meninggal dunia. Kepergian Suzanne yang meninggal akibat Covid-19 membuat sedih keluarganya.
Putrinya, Judith, mengaku tidak bisa mengucapkan selamat tinggal untuk yang terakhir kalinya.
" Saya bahkan tidak bisa menghadiri pemakaman ibu," kata Judith kepada koran Belanda Het Laatste Nieuws.
Judith sendiri merasa heran kenapa ibunya bisa sampai tertular virus corona. Padahal dia sudah mengisolasi diri sebelumnnya.
Di Belgia sendiri terdapat 12.775 kasus positif virus corona, dengan jumlah kematian mencapai 705 jiwa.
Seorang bocah Belgia berusia 12 tahun menjadi pasien termuda di Eropa yang meninggal karena Covid-19.
(Sumber: Mirror.co.uk)
Dream - Dokter Tirta belakangan cukup terkenal. Selain berporfesi sebagai dokter, penampilannya yang nyentrik dengan rambutnya yang diwarnai menjadikan dokter lulusan Universitas Gajah Mada ini dikenal publik.
Selain itu, dokter Tirta kerap melaukan edukasi dengan turun ke jalan melakukan penyemprotan disinfektan di daerah rawan atau redzone. Namun, setelah 14 hari berada di jalanan, Dokter Tirta pun akhirnya tumbang.
Melalui akun Instagramnya, ia mengalami demam dan batuk sehingga memutuskan untuk mengisolasi diri di rumah.
© dokter tirta
Foto : @dr.tirta
Setelah tiga hari, kondisinya pun tak kunjung membaik. Sehingga pria berusia 28 tahun ini pun akhirnya memutuskan untuk mendapatkan pertolongan di Rumah Sakit Kartika Pulomas, Jakarta.
Ia pun sempat ditetapkan sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) akibat menunjukkan gelala-gelaja terinfeksi corona COVID-19. Ditambah lagi dia sering ke daerah yang dianggap redzone. Ia pun diharuskan untuk menjalani Rapid Test Corona COVID-19.
Seperti ini kondisi Dokter Tirta yang dirangkum Dream dari akun instagram dokter Tirta.
© dokter tirta
Foto : @dr.tirta
Dokter Tirta saat ini menjalani perawatan itensif di rumah sakit Kartika Pulomas Jakarta. Ia memilih di rumah sakit karena tidak ingin menganggu orang-orang terdekatnya. Tirta sempat mengabadikan foto sebelum mendapatkan perawatan di rumah sakit.
" Ini foto sebelum dibawa ke rs. Iseng pake helm yg saya beli hahahaha Kenapa saya lebih memilih rehat di rs? Biar sekeliling saya ga terganggu. Takutnya parno. Dan penyembuhan bisa optimal," tulis Tirta dikutip Dream dari akun instagramya, Selasa 31 maret 2020.
Dokter Tirta sedang menjalani perawatan di rumah skit Kartika Pulomas. Tirta mengatakan keadaannnya baik di hari kedua menjalani perawatan. Namun dia mengaku masih batuk dan demam yang masih naik turun.
" Keadaan saya baik-baik saja tapi ya nggak gitu-gitu banget, saya masih demam dan batuk naik turun. Saya demam hari ke dua karea sempat kontak dengan pasien covid. Saya masih PDP (pasien dalam pengawasan). Di tes negatif. Paru-paru saya di tes alhamdulillah aman cuman ada gambaran bronkitis kronis," kata Doter Tirta dalam video.
Dokter Tirta mengatakan sudah menjalani test rapid kembali pada Minggu dan test rapid kedua haslnya pun negatif sama seperti test pertama. Gejala yang dirasakan saat ini demam sudah turun tinggal batuk ringan yang masih dia rasakan.
" Minggu : rapid test kedua kalinya, NEGATIF, mau d lakukan swab, radang tenggorok sudah ga ada, cari lendir susah, hasil PCR keluar selasa, gejala ga ada lagi, cuma batuk ringan, demam turun tanpa obat," ucapnya.
Kandungan Surah An Naziat, Beserta Asbabun Nuzul dan Keutamaannya
Kumpulan Doa Khatam Quran dan Keistimewaan Jika Mengamalkannya
Dulu Bucin dan Sering Main ke Rumah, 5 Momen Kebersamaan Nissa Asyifa dan Alshad Ahmad
Sebut Pria Sekeluarga Jahat, Nissa Asyifa: Disiksa Fisik, Batin dan Mental
Pendaftaran Jakarta Mudik Gratis 2023 Dibuka! Ini Syarat dan Kota Tujuannya
Beda dari Hermes Biasanya, Sarwendah Punya Koleksi Versi Two Tone